Wadah Molibdenum Murni Mo 1 yang Dipoles Ukuran Khusus
Dalam beberapa kasus, penggunaan wadah yang sama untuk logam yang berbeda dapat dilakukan, namun ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan secara cermat:
1. Kontaminasi: Logam tertentu sensitif terhadap kontaminasi dari logam lain. Menggunakan wadah yang sama untuk logam yang berbeda dapat menyebabkan kontaminasi silang, sehingga mempengaruhi kemurnian dan kinerja logam yang dicairkan atau diproses.
2. Reaksi dengan bahan wadah: Logam tertentu dapat bereaksi dengan bahan wadah, menyebabkan kontaminasi atau degradasi pada wadah. Misalnya, logam tertentu dapat bereaksi dengan bahan keramik atau tahan api wadah, sehingga mempengaruhi integritasnya dan berpotensi mencemari lelehan selanjutnya.
3. Kompatibilitas suhu: Logam yang berbeda memiliki titik leleh yang berbeda dan memerlukan kondisi suhu tertentu untuk pemrosesan. Menggunakan wadah yang sama dengan logam dengan titik leleh yang berbeda secara signifikan dapat menimbulkan tantangan dalam mempertahankan kontrol suhu yang tepat dan dapat mempengaruhi kinerja dan masa pakai wadah tersebut.
4. Bahan sisa: Bahkan setelah dibersihkan, beberapa bahan sisa dari lelehan sebelumnya mungkin tertinggal di dalam wadah, yang dapat mempengaruhi pemrosesan logam selanjutnya.
Secara umum, yang terbaik adalah menggunakan cawan lebur terpisah untuk logam yang berbeda untuk menghindari kontaminasi dan memastikan integritas dan kemurnian bahan yang sedang diproses. Jika cawan lebur perlu digunakan kembali untuk logam yang berbeda, pembersihan menyeluruh dan perawatan yang tepat diperlukan untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan memastikan kualitas logam yang sedang diproses.
Memanaskan wadah tanpa menyebabkan retak memerlukan kontrol yang cermat terhadap proses pemanasan untuk meminimalkan kejutan termal dan tekanan pada bahan wadah. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama untuk mencegah wadah Anda retak selama pemanasan:
1. Panaskan terlebih dahulu: Panaskan wadah secara bertahap agar bahan mengembang secara merata dan meminimalkan tekanan termal. Paparan suhu tinggi secara tiba-tiba dapat menyebabkan kejutan termal dan menyebabkan keretakan.
2. Hindari kontak langsung dengan api: Saat menggunakan sumber panas langsung, seperti obor atau pembakar, hindari menempatkan api langsung pada wadah. Sebaliknya, wadah harus diposisikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya pemanasan tidak langsung sehingga panas didistribusikan lebih merata.
3. Gunakan tungku atau kiln: Jika memungkinkan, gunakan lingkungan pemanas terkendali seperti tungku atau kiln untuk memanaskan wadah. Metode ini memberikan pemanasan yang lebih seragam dan mengurangi risiko tekanan termal.
4. Pilih bahan wadah yang sesuai: Pilih bahan wadah yang sesuai dengan kisaran suhu yang diharapkan dan bahan spesifik yang sedang diproses. Bahan yang berbeda memiliki karakteristik ekspansi termal dan batasan suhu yang berbeda, sehingga memilih bahan wadah yang tepat sangatlah penting.
5. Tangani dengan hati-hati: Hindari perubahan suhu mendadak dan guncangan fisik yang dapat membuat wadah menjadi stres. Tangani wadah dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan mekanis.
6. Pendinginan bertahap: Setelah proses pemanasan, biarkan wadah mendingin secara bertahap untuk meminimalkan tekanan termal. Pendinginan yang cepat dapat menyebabkan guncangan termal dan potensi retakan.
Dengan mengikuti pedoman ini dan berhati-hati selama pemanasan dan pendinginan, Anda dapat meminimalkan risiko pecahnya wadah dan memastikan umur wadah dalam berbagai aplikasi suhu tinggi.
Wechat:15138768150
WhatsApp: +86 15236256690
E-mail : jiajia@forgedmoly.com